Senin, 23 April 2012

Cinta Dalam Kebencian

Dikegelapan menyiksaku berkali-kali,
memaksaku untuk menyiasati peran dalam hidup,
aku mengerti tentang semua ini,
namun aku betah untuk tetap melihatmu tak peduli.

Aku mencoba kuat,
bertahan dalam dendam,
tertawa dalam tangis,
mencinta dalam benci…

mau tahu mauku?
Berharap ada yang datang kepadaku, dengan senyumannya  mempersilahkan aku menghambur ke pelukannya, hingga isak tangisku menjadi do’a yg langsung tembus ke langit…
adakah namamu dalam harapku ?
adakah aku meminta sisa cinta ?

Senin, 02 April 2012

Senin, 02-April-2012


MANUSIA dan TANGGUNG JAWAB




Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah,
keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab
menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.


Tanggung jawab adalah  kesadaran manusia akan  tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.


Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan
manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila
ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung
jawab itu. Dengan demikian  tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu
dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si
pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri
pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila
si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik
dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.




Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia
merasa bertanggung jawab karena ia  menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian
atau pengorbanannya. Untuk memperoleh  atau meningkatkan kesadaran
bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.




B.  MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
   Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk
keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat
atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut  menentukan, yaitu  kekuasaan Tuhan.
Dengan demikian tanggung jawab itu  dapat dibedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa
jenis tanggung jawab, yaitu


1.  Tanggung jawab terhadap diri sendiri        
           Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri  dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah
mahluk bermoral, tetapi manusia  juga pribadi. Karena merupakan seorang
pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, beranganangan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan
itu manusia berbuat dan bertindak.


2.  Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister,
ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.


3.  Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain,
sesuai dengan kedudukannya  sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan
manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain.


4.  Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga
negara suatu negara. Dalam berpikir,  berbuat, bertindak, bertingkah laku
manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada negara




5.  Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang dituangkan  dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera
diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia
masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan.




C .   PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
      Wujud  tanggung  jawab  juga berupa pengabdian dan pengorbanan
adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.




1.   Pengabdian        
            Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang


bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi
kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan,
mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya
seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya
mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran
moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalakan keluarga dan tidak
akan berkeluarga.
           
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga  pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan  yang bersifat kebaktian itu
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian
yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih
dapat dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah
para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh  tauladan, bagaimana
semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian pengabdian  dan pengorbanan tidak begitu jelas,
karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Antara sesama kawan, sulit
dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah
tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada
sesama teman.
           Pengorbanan merupakan akibat dari  pengabdian. Pengorbanan dapat
berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian,
tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan,
pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian  sesuatu misalnya
berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu
dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.


Sumber : http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-tanggung-jawab